Insight

News

#minyakmentah#treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Harga Minyak Mentah WTI Turun karena Penolakan Tiongkok untuk Menambah Stimulus Lebih Lanjut Memicu Kekhawatiran di Timur Tengah

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun tajam pada hari Selasa, turun untuk pertama kalinya dalam enam sesi karena Tiongkok menghindari langkah-langkah stimulus baru untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu dan bangkit mengatasi kekhawatiran atas meluasnya perang Timur Tengah.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman November ditutup turun US$3,57 menjadi US$73,57 per barel, sementara minyak mentah Brent Desember, patokan global, terakhir terlihat turun US$3,82 menjadi US$77,11.

Minyak naik 13% dalam lima sesi setelah serangan Iran karena para pedagang khawatir respons Israel akan menghantam infrastruktur minyak Iran, yang berpotensi memangkas ekspor negara itu sebesar 1,7 juta barel per hari. Kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas di Teluk Persia yang kaya minyak sudah di depan mata dan dapat mengancam hampir sepertiga dari produksi minyak global. Namun, premi risiko mungkin memudar mengingat keterlambatan respons Israel.

Fundamental minyak tetap lemah karena permintaan tetap rendah selama musim sepi musim gugur bahkan saat OPEC+ mulai menambahkan pasokan sebesar 180.000 barel per hari setiap bulan selama setahun yang dimulai pada bulan Desember untuk mengakhiri pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari.

Permintaan dari China, importir No. 1, tetap rendah karena ekonomi negara itu berjuang melawan krisis utang di sektor real estat, belanja konsumen yang lemah, dan pengangguran kaum muda yang tinggi. Bloomberg News pada hari Selasa melaporkan bahwa badan perencanaan ekonomi China mengatakan yakin dapat memenuhi target pertumbuhan 5% dalam produk domestik bruto tahun ini. Mereka menolak untuk menawarkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut bahkan ketika bank-bank investasi besar mendesak pengeluaran tambahan hingga tiga triliun yuan.

Sumber : MT Newswires

By Admin Midtou
on 2024-10-09