Insight

News

#minyakmentah#treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Harga Minyak Turun karena Investor Menimbang Prospek Pasokan 2025 yang Melimpah dan Penundaan Kenaikan Produksi OPEC+

Harga minyak turun pada hari Kamis karena investor mempertimbangkan prospek pasokan yang melimpah untuk tahun depan dibandingkan dengan OPEC+ yang menunda rencana peningkatan produksi selama tiga bulan hingga April 2025.

Minyak mentah Brent turun 22 sen, atau 0,3%, pada $72,09 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 24 sen, atau 0,35%, pada $68,30 per barel.

OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak beserta sekutu termasuk Rusia, telah berencana untuk mulai menghentikan pemangkasan produksi mulai Oktober 2024, tetapi melambatnya permintaan global dan melonjaknya produksi di luar kelompok tersebut memaksanya untuk menunda rencana tersebut beberapa kali.

Pengurangan bertahap pemotongan sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) akan dimulai April mendatang dengan peningkatan bulanan sebesar 138.000 bph, menurut perhitungan Reuters, dan berlangsung selama 18 bulan hingga September 2026. OPEC+ memompa sekitar setengah dari minyak dunia.

Namun, para analis menunjuk pada prospek pasokan yang melimpah untuk tahun 2025 sebagai penyeimbang dukungan dari keputusan OPEC+ hari Kamis.

Sementara itu, dolar AS yang melemah memberikan sedikit dukungan pada hari Kamis. Dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan ini akan semakin meredakan kekuatan dolar dan mendukung pasar minyak, kata analis energi StoneX Alex Hodes dalam sebuah catatan pada hari Kamis.

Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak dalam denominasi dolar lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga merugikan permintaan.

Di Timur Tengah, Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan kembali berperang dengan Hizbullah jika gencatan senjata mereka runtuh dan serangannya akan meluas lebih jauh ke Lebanon dan menargetkan negara itu sendiri.

Sementara itu, utusan Timur Tengah Donald Trump telah melakukan perjalanan ke Qatar dan Israel untuk memulai dorongan diplomatik presiden terpilih AS tersebut untuk membantu mencapai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera sebelum ia menjabat pada 20 Januari, sumber yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut mengatakan kepada Reuters.

Sumber: Rueters

By Admin Midtou
on 2024-12-06