Yen melemah setelah bank Sentral Jepang (BoJ) mengakhiri kebijakan suku bunga negatif terakhir di dunia dan menekankan bahwa kondisi keuangan akan tetap mudah.
Kenaikan suku bunga BoJ yang pertama dalam 17 tahun sudah diperkirakan secara luas dan Gubernur Kazuo Ueda memberikan nada netral pada konferensi pers, dengan mengatakan masih ada kemungkinan sasaran inflasi tidak akan tercapai. Meskipun bank sentral membatalkan program pengendalian kurva imbal hasil, bank sentral juga berjanji untuk terus membeli utang pemerintah jangka panjang.
Sementara obligasi Jepang menguat dan Topix ditutup pada level tertinggi sejak tahun 1990. Yen turun 1% terhadap dolar menjadi 150,68.
Dalam pekan yang sibuk untuk pengambilan keputusan bank sentral, perhatian kini beralih ke pertemuan Federal Reserve pada hari Rabu.
"Ini merupakan kenaikan yang sangat, sangat dovish, sama dovishnya kenaikan suku bunga," kata Frederic Neumann, kepala ekonom Asia HSBC, kepada Bloomberg Television. Dolar menguat dan Treasury sedikit berubah.
Saham-saham Eropa datar dan kontrak-kontrak AS menunjukkan pergerakan kecil di Wall Street setelah kenaikan yang didorong oleh sektor teknologi pada hari Senin.(yds)
Sumber: Bloomberg