Harga emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan sedikit penurunan mendekati $2.690 terhadap Dolar AS (USD) yang secara umum menguat selama sesi Asia awal pada hari Senin (13/1). Namun, permintaan aset safe haven akibat ketidakpastian seputar kebijakan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump dapat membantu membatasi penurunan emas.
Data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan pada hari Jumat memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) mungkin tidak akan memangkas suku bunga secara agresif tahun ini. Hal ini, pada gilirannya, membebani aset yang tidak memberikan imbal hasil. Para pedagang memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga hanya sebesar 30 basis poin (bps) tahun ini, dibandingkan dengan sekitar 45 bps pemangkasan sebelum laporan NFP.
Di sisi lain, kebijakan Trump berisiko mendongkrak harga Emas, aset safe haven tradisional. "Emas masih menunjukkan ketahanan dalam menghadapi laporan pekerjaan yang jauh lebih kuat dari perkiraan ... Salah satu faktor yang mendukung emas adalah ketidakpastian yang kita lihat menjelang pelantikan (presiden AS)," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung mungkin telah berkontribusi terhadap penurunan logam mulia tersebut. Serangan Israel terus berlanjut di Gaza, termasuk di dekat Kota Gaza, Nuseirat, dan Bureij. Dua serangan juga dilaporkan di Lembah Houmin di Lebanon selatan, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon. (AL)
Sumber: Fxstreet