Harga minyak stabil di perdagangan Asia pada hari Rabu setelah naik tajam pada sesi sebelumnya karena Israel mengancam akan menyerang Lebanon jika gencatan senjata dengan Hizbullah gagal.
Namun, momentum minyak terhenti oleh data industri yang menunjukkan peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS. Sentimen juga sebagian besar tetap tidak tenang menjelang pertemuan OPEC+ pada hari Kamis, di mana kartel tersebut secara luas diperkirakan akan menunda rencana untuk meningkatkan produksi.
Meski demikian, minyak masih memiliki sejumlah premi risiko karena Israel dan Hizbullah berulang kali melanggar gencatan senjata yang baru-baru ini diumumkan. Meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina juga membuat para pedagang waspada.
Minyak mentah Brent yang berakhir pada bulan Februari turun 0,1% menjadi $73,58 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,1% menjadi $69,50 per barel pada pukul 8:51 malam ET (01:51 GMT). Kedua kontrak melonjak lebih dari 2% pada hari Selasa.
Sumber: Investing.com