Minyak mengalami kenaikan terbesar dalam lima pekan terakhir setelah stok minyak mentah AS menyusut dan Ukraina menyerang kilang Rusia lainnya.
Minyak berjangka West Texas Intermediate diperdagangkan di bawah $80 per barel setelah melonjak 2,8% pada hari Rabu. Minyak Brent stabil di dekat $84. Persediaan AS turun untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu, sementara stok minyak mentah di pusat penyimpanan di Cushing, Oklahoma, mengalami penurunan pertama sejak awal Februari.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina lainnya terhadap kilang Rusia meningkatkan ketegangan geopolitik. Serangan di pabrik Rosneft PJSC di Ryazan dekat Moskow pada hari Rabu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap fasilitas pemrosesan negara tersebut.
Harga minyak mentah lebih tinggi tahun ini tetapi harga tetap berada dalam kisaran perdagangan yang ketat. Pengurangan pasokan dari OPEC+ diimbangi dengan peningkatan produksi dari luar kelompok tersebut, sementara kekhawatiran terhadap permintaan Tiongkok masih ada. Badan Energi Internasional akan memberikan gambaran pasar dalam laporan bulanannya pada Kamis malam.
Sementara itu, produk olahan telah menjadi fokus dengan kenaikan tahun ini menjelang kenaikan harga minyak mentah yang perlahan namun stabil. Bensin berjangka AS berada pada level tertinggi dalam hampir enam bulan karena berkurangnya stok bahan bakar.
Minyak WTI untuk pengiriman April sedikit berubah pada $79,68 per barel pada pukul 8:05 pagi waktu Singapura. Minyak Brent untuk penyelesaian bulan Mei stabil di $84,01 per barel. (Tgh)
Sumber: Bloomberg