Minyak menuju kerugian mingguan — setelah mencapai penutupan terendah sejak pertengahan minggu Januari — karena prospek permintaan yang menantang, harga produk yang turun, dan upaya AS untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.
Minyak mentah Brent diperdagangkan di atas $77 per barel, sekitar 3% lebih rendah minggu ini, sementara West Texas Intermediate mendekati $73. Data minggu ini menunjukkan manufaktur AS mengalami kontraksi paling cepat tahun ini, serta tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja. Sementara itu, di Eropa, harga minyak diesel berjangka — bahan bakar industri andalan — telah turun ke level terendah dalam 14 bulan.
Rentang waktu pasar minyak menunjukkan kondisi yang tidak terlalu ketat, dengan selisih antara dua kontrak Brent terdekat semakin menyempit. Selisihnya adalah 65 sen per barel dalam backwardation, dibandingkan dengan level tertinggi 92 sen minggu lalu.
Jumat malam, para pedagang akan mengikuti simposium bankir sentral di Jackson Hole, Wyoming, tempat Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan pidato yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter AS ke depan. Pidatonya dapat memengaruhi dolar, serta permintaan energi yang lebih luas.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober sedikit berubah pada $77,26 per barel pada pukul 9:35 pagi di Singapura. Harga minyak WTI untuk pengiriman Oktober naik 0,1% pada $73,08 per barel.
Sumber: Bloomberg