Emas pulih pada hari Kamis tetapi tetap di bawah harga pembukaannya untuk hari kelima berturut-turut, terpuruk oleh kenaikan Greenback untuk hari kelima berturut-turut. Laporan inflasi AS yang lemah dan data pekerjaan yang solid mendukung penurunan XAU/USD menuju Simple Moving Average (SMA) 100 hari. Pada saat penulisan, emas diperdagangkan pada harga $2.568.
Sentimen pasar berubah negatif tetapi gagal mendongkrak harga Emas dan mendukung Dolar AS. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) naik pada bulan Oktober, melampaui estimasi dan pembacaan bulan September.
Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan Federal Reserve (Fed) masih jauh dari selesai, bahkan saat bank sentral memulai siklus pelonggaran yang telah menyebabkan Fed memangkas instrumen suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin sejak September 2024.
Pada saat yang sama, Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa klaim pengangguran yang diajukan oleh warga Amerika menurun dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya.
Pejabat Fed baru-baru ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara pengendalian inflasi dengan tujuan ketenagakerjaan. Gubernur Adriana Kugler menekankan pentingnya menangani kedua mandat tersebut, dengan mencatat bahwa meskipun langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi inflasi, mencapai target 2% tetap menjadi tantangan.
Demikian pula, Presiden Richmond Fed Thomas Barkin mengakui kemajuan dalam mengekang inflasi tetapi memperingatkan agar tidak terlalu optimis. Ia mencatat risiko seperti penyelesaian upah serikat pekerja yang substansial dan potensi kenaikan tarif, yang dapat memicu tekanan inflasi.
Emas telah dirugikan oleh kekhawatiran investor bahwa tarif dan pemotongan pajak yang diusulkan Presiden terpilih AS Donald Trump kemungkinan akan meningkatkan inflasi, yang dapat mendorong Fed untuk menghentikan siklus pelonggarannya.
Pelaku pasar melihat peluang sebesar 72% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan bulan Desember, turun dari 82% sehari sebelumnya.
Para investor menanti pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis dan data Penjualan Ritel AS pada hari Jumat.
Sumber: FXStreet