Sepertinya market pada minggu ini akan volatile seiring tarik ulur Dollar AS dan emas untuk memenangkan pasar.
Tingginya angka inflasi minggu lalu yang dirilis di angka 0.6% atau di atas proyeksi di 0.5% untuk bulanan dan 0.7% dari 6.8% untuk tahunan,membuat harga emas lebih perkasa dari dolar AS.
Namun ini juga menjadi blunder bagi emas sendiri,karena tingginya inflasi membuat para Gubernur wilayah Bank Sentral AS menyerukan untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat. Ini akan menjadi momok bagi emas di kemudian hari,apalagi ini menjelang rapat FOMC (tanggal 27 januari) yang akan menentukan naiknya suku bunga atau tidak melalu voting para anggota yang terdiri dari para Gubernur bank Sentral wilayah tadi.
Walaupun proyeksi kenaikan suku bunga AS cukup tinggi namun fundamental dolar AS sendiri rapuh,ini bisa memberikan dorongna bagi emas jika ada pemicu.
NFP yang dirilis di angka 199.000 atau di bawah proyeksi 249.000,retail sales turun dari 0.2% ke -1.9%,Unemployment Claims yang naik dari 270.000 ke 230.000,industril Production dari 0.7% ke -0.1% serta Consumer Sentiment yng turun dari 70.6 ke 68.8 membuat posisi Dolar AS masih rawan.
Sementara itu harga minyak saat ini labil oleh kekhawatiran Geopolitik di Rusia.
Flynn analis Comex mengatakan bahwa para pedagang tidak ingin short di pasar karena ketegangan meningkat antara Rusia dan Ukraina dan menjelang akhir pekan yang panjang di AS untuk liburan Hari Martin Luther King Jr, yang biasanya melihat volume perdagangan yang lebih rendah.
Pejabat AS menyuarakan kekhawatiran pada hari Jumat bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina jika diplomasi gagal. Rusia, yang telah mengumpulkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, merilis gambar pasukannya bergerak. Jika terjadi perang, maka harga emas bisa naik.
Prediksi market minggu ini :
Dolar AS bergerak BEARISH
EMAS bergerak BULLISH
OIL bergerak BULLISH
EUR/USD bergerak BULLISH
GBP/USD bergerak BULLISH
AUD/USD bergerak BULLISH
USD/JPY bergerak BEARISH
USD/CHF bergerak BEARISH