Pada minggu ini diperkirakan market tidak terlalu volatile,seiring diawal minggu pasar di buka dengan banyaknya Bank yang tutup (Jerman,Perancis,Australia,Seladia Baru,Swiss dan Inggris).
Sementara itu data yang dirilis minggu ini khususnya untuk AS juga sangat terbatas, apalagi yang berimpac kuat.
Rilis data tenaga kerja AS pada Jumat kemarin (NFP) menunjukkan bahwa sektor tenaga kerja cukup solid dan terus bergerak positif di tengah-tengah inflasi yang tetap tinggi.
Ini bisa menjadi spekulasi bahwa The Fed akan lebih berani menaikkan suku bunganya lebih tinggi, dan ini tentunya akan sangat bereaksi terhadap harga USD dan Gold.
Inflasi secara Global saat ini cukup tinggi,hampir semua Negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika mengalami inflasi. Zimbabwe adalah yang terparah,yaitu 132%,atau 2x lipat lebih.
Hal ini didorong oleh naiknya harga energy minyak dan gas serta hambatan ketersediaan pasokan bahan baku produksi.
Pada tanggal 16 Juni minggu depan FOMC akan kembali bertemu untuk menentukan Kebijakan Moneter selanjutnya dari The Fed, disinilah Investor dan pengamat khawatir bahwa data tenaga kerja yang bagus bisa menjadi alasan The Fed untuk menaikkan suku bunganya lebih agresif, setidaknya 75 bps, dari 50 bps yang direncanakan.
Proyeksi rilis data CPI di angka 0.7% naik jauh di atas data sebelumnya di angka 0.3% mungkin akan menjadi pendorong naiknya Dolar AS,karena peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi kuat.
Prediksi Pergerakan Market Minggu Ini :
Indeks Dolar AS bergerak MENGUAT
Emas bergerak MELEMAH
Crude Oil bergerak MENGUAT
EUR/USD bergerak MELEMAH
GBP/USD bergerak MELEMAH
AUD/USD bergerak MELEMAH
USD/JPY bergerak MENGUAT